Laman

Kamis, 08 Mei 2014

Embun Untuk Bunga Yang Layu

Tetes embum di pagi hari begitu sejuk menyentuh kalbu
Dalam kejernihan nya yang begitu suci
Tersimpan sejuta kemegahan yang begitu berharga
Sejuknya meninggalkan kabut yang menutupi alam
Yang bisa menghilangkan  sejenak keindahan dunia
Tertutupi langkah yang terkadang terhalang kabut
Seakan hanya bisa berjalan tanpa melihat ke depan
Yang terbayang hanya sebuah impian dalam hati
Dinginnya embun seakan membekukan darah dalam nadi
Berusaha tuk hentikan langkah kaki ini
Tapi keyakinan ini tak bisa di hentikan tuk menggapainya
Terus melangkah dengan apapun
Hingga duri-duri yang tertidur pun terlewati
Embun yang suci terkadang meninggalkan berbagai rintangan tuk menyentuhnya
Begitu sulit tuk menikmatinya
Begitu sakit tuk menggapainya
Kepedihan saat melangkahkan kaki ini terus mengalir hingga tetesnya memerah darah
Kelelahan sesaat menghampiri tuk hentikan semuanya
Cobaan yang selalu datang  akan terus memeluk erat hidup ini
Aku ...
Adalah lelaki yang berjalan dalam kelukaan hati
Berusaha tuk melangkah menemui sang bidadari di sana
Dia adalah kebahagiaan yang pernah terlewatkan dalam hidup ini
Tanpanya ku hanya seuntai debu yang selalu terbawa angin
Awalnya ku telah memekarkan bunga yang sedang layu dalam hatinya
Tapi ku tak mampu pertahankan keindahannya
Hanya tersiram tetes air mata ini tuk menghidupinya ....
Kini ku ingin menemukan setetes embun tuk memekarkanya lagi
Kau adalah bunga yang membuat hidup ini terlihat indah 
Kini kau sedang layu dalam panasnya bumi ini
Ku tak pernah ingin kehilangan semua ini
Kau selalu datang dengan keindahanmu
Datang tuk memberikan ku seberkas cahaya yang menerangi jalanku
Datanglah sebagai bunga tidur dalam mimpiku
Sentuhlah diri ini tuk menenangkanku
Hidupku bernafas padamu
Ku akan membawamu dalam hidup ini
Dan memberikanmu embun yang suci
Agar kau bisa tetap hidup dengan indah di hati ini ...



Created by hasyara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar