Tetes embum di pagi hari begitu sejuk
menyentuh kalbu
Dalam kejernihan nya yang begitu suci
Tersimpan sejuta kemegahan yang begitu
berharga
Sejuknya meninggalkan kabut yang
menutupi alam
Yang bisa menghilangkan sejenak keindahan dunia
Tertutupi langkah
yang terkadang terhalang kabut
Seakan hanya bisa
berjalan tanpa melihat ke depan
Yang terbayang
hanya sebuah impian dalam hati
Dinginnya embun
seakan membekukan darah dalam nadi
Berusaha tuk
hentikan langkah kaki ini
Tapi keyakinan ini
tak bisa di hentikan tuk menggapainya
Terus melangkah
dengan apapun
Hingga duri-duri
yang tertidur pun terlewati
Embun yang suci
terkadang meninggalkan berbagai rintangan tuk menyentuhnya
Begitu sulit tuk
menikmatinya
Begitu sakit tuk
menggapainya
Kepedihan saat melangkahkan kaki ini
terus mengalir hingga tetesnya memerah darah
Kelelahan sesaat menghampiri tuk
hentikan semuanya
Cobaan yang selalu datang akan terus memeluk erat hidup ini
Aku ...
Adalah lelaki yang
berjalan dalam kelukaan hati
Berusaha tuk
melangkah menemui sang bidadari di sana
Dia adalah kebahagiaan yang pernah
terlewatkan dalam hidup ini
Tanpanya ku hanya seuntai debu yang
selalu terbawa angin
Awalnya ku telah
memekarkan bunga yang sedang layu dalam hatinya
Tapi ku tak mampu
pertahankan keindahannya
Hanya tersiram
tetes air mata ini tuk menghidupinya ....
Kini ku ingin
menemukan setetes embun tuk memekarkanya lagi
Kau adalah bunga
yang membuat hidup ini terlihat indah
Kini kau sedang
layu dalam panasnya bumi ini
Ku tak pernah
ingin kehilangan semua ini
Kau selalu datang dengan keindahanmu
Datang tuk memberikan ku seberkas
cahaya yang menerangi jalanku
Datanglah sebagai bunga tidur dalam
mimpiku
Sentuhlah diri ini
tuk menenangkanku
Hidupku bernafas
padamu
Ku akan membawamu
dalam hidup ini
Dan memberikanmu
embun yang suci
Agar kau bisa
tetap hidup dengan indah di hati ini ...
Created by hasyara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar