Detik demi detik...
Waktu terus langkahkan
detik-detiknya
Terasa keindahan alam
yang begitu sejuk
Terasa keriduan akan
indahnya dirimu
Detik
demi detik...
Terasa
kesedihan dan kebahagiaan dihati
Kebersamaan
yang selalu kita rasakan
Perlahan
mulai pudar terhapus waktu
Tinta
cinta yang dulunya tebal
Perlahan
akan mulai habis terhembuskan angin
Cinta
yang ada dalam hati
Mulai
dikikis habis oleh virus
Kekasih
yang dulu setia
Mungkin
akan menjadi pasir
Kekasih
yang dulu dalam genggaman
Mungkin
akan menjadi kupu-kupu yang indah
Detik
demi detik ...
Air
akan selalu mengalir
Angin
akan selalu bertiup
Tapi
...
Kesetiaan
tak pernah mengalir bagaikan air
Kebersamaan
tak pernah bertiup bagaikan angin
Kesetiaan
akan selalu terikat pada kebersamaan
Haruskah
kesetiaan berubah menjadi asap
Yang
tak ada api maka tak ada dia
Kesetiaan
akan menjadi bulan
Yang
selalu terang dalam kegelpan
Kesetiaan
akan menjadi embun
Yang
selalu ada disetiap paginya
Detik
demi detik ...
Waktu
bagaikan pedang yang selalu menusukku
Terlewatkan
akan hal-hal yang buruk
Teringatkan
pada kenangan yang tak bisa dilupakan
Akan
menjadikan kebahagiaan dan siksaan yang tak terlupakan
Aku
akan kehilangan senyummu
Aku
akan kehilangan tatapanmu
Aku
bahkan akan kehilangan dirimu
Detik demi detik ...
Harapan akan datang dan
pergi
Kita dipertemukan tuk
dipisahkan
Simpan air matamu tuk
hari esok
Kesedihan bukanlah
kesedihan
Kebahagiaan bukanlah
kebahagiaan
Berikan senyumamu yang
terindah
Disaat ku pergi untuk
kembali...
Dan ku ingin mendengar
Ucapan kata”aku akan
menunggumu sayang”
Created by hasyara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar