Laman

Kamis, 08 Mei 2014

Detik Demi Detik

Detik demi detik...
Waktu terus langkahkan detik-detiknya
Terasa keindahan alam yang begitu sejuk
Terasa keriduan akan indahnya dirimu
Detik demi detik...
Terasa kesedihan dan kebahagiaan dihati
Kebersamaan yang selalu kita rasakan
Perlahan mulai pudar terhapus waktu
Tinta cinta yang dulunya tebal
Perlahan akan mulai habis terhembuskan angin
Cinta yang ada dalam hati
Mulai dikikis habis oleh virus
Kekasih yang dulu setia
Mungkin akan menjadi pasir
Kekasih yang dulu dalam genggaman
Mungkin akan menjadi kupu-kupu yang indah
Detik demi detik ...
Air akan selalu mengalir
Angin akan selalu bertiup
Tapi ...
Kesetiaan tak pernah mengalir bagaikan air
Kebersamaan tak pernah bertiup bagaikan angin
Kesetiaan akan selalu terikat pada kebersamaan
Haruskah kesetiaan berubah menjadi asap
Yang tak ada api maka tak ada dia
Kesetiaan akan menjadi bulan
Yang selalu terang dalam kegelpan
Kesetiaan akan menjadi embun
Yang selalu ada disetiap paginya
Detik demi detik ...
Waktu bagaikan pedang yang selalu menusukku
Terlewatkan akan hal-hal yang buruk
Teringatkan pada kenangan yang tak bisa dilupakan
Akan menjadikan kebahagiaan dan siksaan yang tak terlupakan
Aku akan kehilangan senyummu
Aku akan kehilangan tatapanmu
Aku bahkan akan kehilangan dirimu
Detik demi detik ...
Harapan akan datang dan pergi
Kita dipertemukan tuk dipisahkan
Simpan air matamu tuk hari esok
Kesedihan bukanlah kesedihan
Kebahagiaan bukanlah kebahagiaan
Berikan senyumamu yang terindah
Disaat ku pergi untuk kembali...
Dan ku ingin mendengar
Ucapan kata”aku akan menunggumu sayang”

Created by hasyara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar