Laman

Kamis, 08 Mei 2014

Akhir Setiaku

Angin terus bertiup di malam gelap yang pekat
Hati gundah tak tentu arah
Merasa sendiri di saat sepi

Hidup tak berarti semakin letih saat kau tak disini
Malam terus menjelang
Kamu pun terus terkenang didalam pikiran
Esokkan ada mentari sambut hati yang pedih
Saat matahari menunjukkan wajahnya
Tatkala dia tersenyum sedih tanpa henti
Hingga malam sembunyikan sinarnya
Tapi awan selalu mengerti kesedihannya
Menemani matahari tanpa dia sadari
Malam, siang terus berganti
Janji-janji sucipun mulai terukir
Janji matahari adalah bersinar
Janji bulan adalah benderang
Janji ku adalah setia
Di suatu masa nanti
Kau akan percaya bahwa aku selalu menjadi bintang buatmu
Yang selalu temani bulan dalam sepinya
Di suatu masa nanti
Kau akan menyadari bahwa aku selalu buat kamu
Hingga detik terakhirku padamu
Setiaku bagaikan air yang mengalir tanpa henti
Setiaku bagaikan api yang membara besar
Akan ku titipkan rasa kasih sayangku pada angin yang bertiup sejuk
Di saat siang dan malamnya
Agar kau dapat merasakan cinta tulusku padamu
Tapi hidupku kini bagaikan lilin yang mulai padam disiram air mata
Maafkan aku
Kelak di saat ku tak bisa melihat bintang dan bulan
Kan kutitipkan pada mereka rasa cintaku yang mendalam
Jika di saat kau melihat mereka
Kau akan tersenyum bahagia dan sedih
Mengenang indahnya memori kita
Maafkanlah aku untuk yang terakhir kalinya
Ku takkan bisa menjadi api yang membara lagi di hatimu
Karena aku telah padam di dera air hujan

created by hasyara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar